TaeguTec, cutting tool merek korea yang dimiliki Warren Buffett

TaeguTec Ltd. (Korea: 대구텍), sebelumnya dikenal sebagai Korea Tungsten Company, adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Daegu, Korea Selatan. Sebelum dibeli oleh Warren Buffet, perusahaan TaeguTec Ltd. (Korea: 대구텍) dulunya bernama Tungsten Korea (KTC, Korea: 대한 중석, diucapkan daehan jungsuk, Hanja: 大 韓 重石) dan merupakan produsen alat pemotong industri berbahan tungsten, bubuk tungsten, dan produk pemotongan logam terkait Korea Selatan lainnya.

Pada awalnya, TaeguTec Ltd.대구텍 merupakan perusahaan chaebol terbesar ke-28 berdasarkan aset dengan anak perusahaan seperti Korea Tungsten Construction dan Korea Sintered Metal (KTC & KSM group milik keluarga Keo-Pyung). Ekonomi Korea Selatan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi Indonesia, yaitu sektor ekonominya dikuasai oleh perusahaan keluarga dan segelintir orang serakah yang berkuasa di politik dan trah keturunan keluarga tertentu yang itu-itu saja.

Chaebol merupakan konglomerasi industri besar yang dijalankan dan dikendalikan oleh pemilik atau keluarga di Korea Selatan. Chaebol sering terdiri dari banyak afiliasi yang beragam, dikendalikan oleh pemilik yang kekuasaannya atas grup sering melebihi otoritas hukum. Istilah ini sering digunakan dalam konteks yang mirip dengan kata bahasa Indonesia “konglomerat”.  Istilah Chaebol ini berasal dari kata zaibatsu dalam bahasa Jepang, yang artinya berbagi struktur dan asal pemilik yang sama. Istilah Chaebol Ini pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1984. Beberapa lusin kelompok perusahaan besar yang dikendalikan keluarga Korea Selatan termasuk dalam definisi ini.

Dari segi aktivitas bisnis, entitas berbentuk konglomerat selalu mendapat sorotan dalam kaitan dengan kemampuan melakukan value creation. Maklum, dengan bergerak di berbagai bidang, apalagi yang kaitan antara satu dengan yang lain sangat jauh, sulit bagi manajemen perusahaan untuk punya fokus dalam aktivitasnya, yang pada akhirnya berimbas ke core competence yang bisa dibangun. Masalah manajerial lain sistem konglomerat adalah permasalahan kepemimpinan, skala prioritas dan perencanaan yang tidak punya positioning yang clear.

Chaebol juga memainkan peran penting dalam politik Korea Selatan. Pada tahun 1988, seorang anggota keluarga chaebol, Chung Mong-joon, presiden Hyundai Heavy Industries, berhasil mencalonkan diri untuk Majelis Nasional Korea Selatan. Para pemimpin bisnis lainnya juga dipilih untuk menjadi anggota Majelis Nasional melalui perwakilan proporsional. Hyundai telah melakukan upaya untuk berkontribusi pada hubungan Korea Utara dan Korea Selatan yang mencair, tetapi bukan tanpa kontroversi. Banyak chaebol yang dikelola keluarga Korea Selatan telah dikritik karena pembayaran dividen yang rendah, rentan korupsi dan nepotisme dari keluarga pemilik dan praktik tata kelola lainnya yang mendukung pemegang saham pengendali dengan mengorbankan investor biasa.

Maka tidaklah mengherankan jika KTC juga memiliki kerjasama dengan pemerintah nasional Korea Selatan. KTC juga mendirikan POSCO, yang sekarang menjadi produsen baja terbesar kedua di dunia berdasarkan hasil. Saat krisis global ada tahun 1998, Keo-Pyung, pemilik KTC saat itu, gagal dalam pinjamannya dan dinyatakan bangkrut oleh kreditor utamanya, CHB Bank. Pada 12 Mei 1998, Keo-Pyung mengumumkan bahwa mereka akan melepaskan 14 dari 19 perusahaannya, dan Korea Tungsten merupakan salah satu diantaranya. ISCAR yang merupakan spesialis cutting tool dari Israel dan sekarang lengan IMC terbesar berusaha untuk mendekati Keo-Pyung. Iscar group kemudian membeli KTC setelah negosiasi selama berbulan-bulan, dan mengganti namanya menjadi TaeguTec, sesuai dengan nama kota tersebut. Kolaborasi dengan Iscar dan tangan dingin keluarga Wertheimer membuat grup TaeguTec bertumbuh menjadi raksasa alat cutting tool industri dan solusi global dengan lebih dari 130 distributor di 50 negara di seluruh dunia.

Warren Buffet pun menginginkan agar pengaruh Keo-Pyung dan keluarganya bisa segera diputus dan diganti jabatan managerialnya seiring dengan bergantinya kepemilikan. Grup manajemen dari Iscar pun didatangkan untuk merevitalisasi dan memahami apa yang bisa dibutuhkan oleh TaeguTec group. Saat Ini, TaeguTec merupakan produsen alat pemotong terbesar di Asia Timur, juga produsen alat pemotong tungsten dan alat logam keras terbesar di Korea. TaeguTec juga merupakan satu-satunya pabrik produksi tungsten terintegrasi di dunia. Grup TaeguTec sendiri saat ini memiliki 26 anak perusahaan di luar negeri dan lebih dari 130 distributor dan 30 agen di 50 negara di seluruh Eropa, Asia, Australia, dan negara-negara Amerika.

Prestasi TaeguTec ini dianggap sebagai salah satu investasi tersukses dari Warren Buffet sang pemodal. TaeguTec  menjadi produsen tungsten tertua dengan ratusan paten dan lisensi produk terkait. Dengan bantuan Iscar, Grup TaeguTec ini telah mendapatkan reputasi untuk pemasaran globalnya yang sangat baik dalam mencapai kapasitas produksi yang besar di seluruh dunia.

Selain 80 persen saham awal TaeguTec dibeli pada tahun 2006, Warren Buffett juga membayar tambahan 2 miliar dolar untuk sisa saham di IMC, di mana TaeguTec menjadi bagiannya. Melalui akuisisi ini, TaeguTec menjadi anak perusahaan pertama milik grup investasi Berkshire Hathaway dan satu-satunya yang dimiliki sepenuhnya di Korea. Pada 25 Oktober 2007, Warren Buffett terbang ke Daegu untuk tur kawasan pabrik ekslusif TaeguTec dan bertemu dengan tim manajemen yang ia percaya. Pada 21 Maret 2011, Warren Buffett mengunjungi kembali perusahaan untuk menghadiri upacara peresmian TaeguTec Plant 2 dan kemudian bertemu dengan Presiden Korea Selatan saat itu Lee Myung-bak.

Berkat kawasan industri TaeguTec yang luas dan canggih dan kepercayaan dari Warren Buffet, Iscar dan IMC group saat ini menjadi raksasa Cutting tool industri terbesar nomor 2 didunia dari sektor pendapatan setelah grup cutting tool asal Eropa Sandvik.


Awalnya dipublikasikan pada30 Juni 2020 @ 6:31 PM

Tinggalkan Balasan