PT Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan produksi High Speed Diesel

PT Pertamina RU Balikpapan terus berupaya mengembangkan kapabilitas yang dimilikinya. Selain memproduksi bahan bakar berupa gasoline dan gasoil untuk kebutuhan BBM dalam negeri, Pertamina RU Balikpapan juga memproduksi produk-produk berkualitas tinggi. PT Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan merupakan salah satu Unit Bisnis Direktorat Pengolahan Pertamina yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia bagian Timur yang merupakan 2/3 dari NKRI dan beberapa produk disalurkan ke Indonesia bagian Barat dan diekspor. Sejak pertama kali dibangun RU V telah mengalami beberapa kali perbaikan guna meningkatkan margin & kapasitas produksi.

“Produk-produk berkualitas tinggi ini merupakan salah satu bentuk jawaban Pertamina atas tuntutan bisnis pengolahan,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina RU Balikpapan Ely Chandra Peranginangin. (Jumat, 16/07).

Chandra menjelaskan Pertamina RU Balikpapan memiliki posisi strategis di Indonesia. “Kilang Balikpapan saat ini merupakan kilang terbesar kedua yang dimiliki Pertamina. Kapasitas produksinya mencapai 260 ribu barrel per hari atau sekitar 25% dari kapasitas kilang nasional. Hasil produknya terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Indonesia timur,” katanya.

Selain melaksanakan tugas utama untuk menghasilkan produk gasoline dan gasoil ini, PT Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan juga memproduksi produk-produk berkualitas tinggi. “Kemampuan kilang dalam memproduksi produk-produk berkualitas tinggi ini juga dapat menjadi tanda seberapa kompetitif kilang yang kita miliki,” jelasnya.

Beberapa produk kualitas tinggi yang diproduksi oleh Pertamina RU Balikpapan diantaranya High Speed Diesel 50ppm (HSD 50 ppm), Net Bottom Fractionator (NBF), Smooth Fluid (SF) 05, Low Aromatic White Spirit (LAWS) dan Marine Gasoil (MGO) Low Sulfur.

Chandra kemudian menjelaskan keunggulan dari masing-masing produk tersebut. HSD 50 ppm merupakan bahan bakar diesel kualitas tinggi dengan kadar sulfur rendah sesuai standar EURO IV. NBF merupakan bahan dasar pembuatan minyak pelumas. Kemudian LAWS merupakan solvent atau pelarut dengan kandungan aromatic rendah. “Pelarut ini biasa digunakan untuk bahan baku pabrik cat, tinta, pembersih, perekat dan vulkanisir ban,” katanya.

PT Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan juga memproduksi produk yang digunakan dalam kegiatan pengeboran. “Produk SF-05 merupakan campuran yang digunakan untuk lumpur pengeboran. Produk ini termasuk produk yang ramah lingkungan karena memiliki kandungan sulfur dan aromatik yang rendah. Produk ini merupakan produk spesial karena hanya dapat dihasilkan oleh Kilang Balikpapan,” ujarnya. 

Beberapa perusahaan yang memakai produk ini diantaranya Pertamina EP, Pertamina Hulu Sanga-Sanga (sebelumnya VICO Indonesia), Petrochina, CNOOC, Pertamina Hulu Mahakam dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur. Periode Januari sampai dengan Juni 2021, Pertamina RU Balikpapan telah total memproduksi 62,3 ribu barrel produk SF-05. 

Untuk mendukung kegiatan pelayaran, Pertamina RU Balikpapan memiliki produk MGO. “Produk ini merupakan produk bahan bakar diesel untuk mesin kapal terutama untuk area dingin karena memiliki titik tuang (pour point) yang rendah,” katanya.  Periode Januari sampai dengan Juni 2021, Pertamina RU Balikpapan telah total memproduksi produk MGO Low Sulfur sebanyak 63 ribu barrel.

“Dengan memproduksi produk-produk berkualitas tinggi kita tentu berharap Pertamina RU Balikpapan dapat terus tumbuh menjadi kilang yang kompetitif dan berkelas dunia,” tutupnya.

KESIMPULAN

Metalextra menawarkan beragam solusi cerdas industri presisi dari alat ukur, inpeksi hingga mesin kerja. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari spesialis yang dapat membantu Anda memilih yang akan memberi Anda manfaat maksimal.

Hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : sales@metalextra.com Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:

Siaran Pers Kementrian BUMN JULY 2021

Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada27 December 2019 @ 12:03 AM

Leave a Reply