PT INKA (Persero) bersama PT PELNI (Persero) uji coba reefer container (kontainer berpendingin)

PT INKA (Persero) bersama PT PELNI (Persero) gelar uji coba reefer container (kontainer berpendingin) di Pelabuhan Tanjung Priok, Pos 9, tepatnya di Dek Kapal Bukit Raya, pada Rabu (16/03). Pengujian tersebut turut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves RI), Jodi Mahardi.
 
Kerjasama yang dilakukan oleh PT INKA (Persero) dan PT PELNI (Persero) dalam mengembangkan kontainer disambut baik oleh Kemenko Marves RI. Dalam konferensi pers, Jodi Mahardi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk konkrit sinergitas antara BUMN dan juga pemerintah untuk memajukan produk dalam negeri.
 
“Sebagaimana kita ketahui ini telah dilakukan pengukuran oleh PT PELNI dan PT INKA dan memang kemudian diperoleh informasi dibutuhkannya kontainer yang berukuran antara 1 ton dan 5 ton. Dan kami akan terus mendukung mendukung program ini untuk terus berlanjut, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan reefer container untuk sektor kelautan tapi juga untuk sektor-sektor komoditas lainnya,” ucap Jodi.
 
Dalam rencananya ke depan, lanjut Jodi, PT INKA (Persero) dan PT PELNI (Persero) akan melakukan diskusi bersama untuk memproyeksikan jumlah kebutuhan yang dapat diproduksi oleh PT INKA (Persero). Hal tersebut juga diharapkan dapat membantu perekonomian daerah serta mendukung program tol laut yang diusung oleh pemerintah.
 
“Jadi saya ucapkan sekali lagi selamat pada PT INKA dan PT Pelni. Dan kami sangat mendukung dan berharap program ini bisa sukses demi kemajuan bersama untuk Indonesia”, papar Jodi.
 
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Direktur Pengembangan PT INKA (Persero), Agung Sedaju mengatakan bahwa PT INKA (Persero) memiliki semangat serta keinginan untuk dapat memberikan dukungan terhadap pemerintah untuk menjadikan ekonomi negara menjadi lebih maju, salah satunya melalui kerja sama pembuatan reefer container sehingga distribusi antar pulau menjadi lebih lancar.
 
“Kami berterima kasih atas support penuh dari Kemenko Marves membuat semangat-semangat orang-orang INKA untuk merealisasikan apa yang diinginkan oleh pemerintah ini menjadi lebih mudah dan lancar,” jelas Agung.
 
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Pelaut PT PELNI (Persero), Yossianis Marciano menambahkan bahwa nantinya diharapkan para nelayan dan juga pemerintah daerah mengetahui bahwa layanan pengangkutan sudah tersedia dengan kontainer yang tidak hanya besar, namun juga terdapat kontainer kecil yang dapat digunakan oleh masyarakat kecil.
 
“Jadi kami nantinya akan bekerja sama dengan INKA, dan juga para nelayan, pemerintah daerah, untuk memberitahukan bahwa sekarang sudah ada layanan pengangkutan dengan kontainer yang tidak besar lagi tapi ada yang kecil yang bisa digunakan oleh masyarakat kecil,” ungkap Yossianis.

TENTANG PT INDUSTRI KERETA API (PERSERO)

PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT. INKA didirikan pada tahun 1981 untuk melayani sebagai produsen lokomotif kereta api nasional dan rolling stock untuk Perusahaan Kereta Api Indonesia (PT Kereta Api Indonesia (Persero)) dalam jalur pendapatannya di pulau Jawa dan Sumatera. Pabrik Lokomotif Madiun pertamanya diubah dari bekas fasilitas perombakan lokomotif uap PJKA. Di bawah kepemimpinan Suharto, INKA dimulai sebagai bagian dari industri strategis nasional, sebagai basis industri produksi kereta api nasional. Untuk itu, PT Industri Kereta Api (Persero)fokus untuk menguasai pasar domestik dan memenangkan persaingan di kawasan ASEAN dan negara berkembang.

INKA telah memproduksi atau memperbarui setiap batch mobil penumpang KAI, tidak termasuk beberapa unit, sejak tahun 1985. Produksi beberapa unit dimulai pada tahun 1987 ketika merakit EMU Rheostatik dari Jepang. Sejak itu, INKA menggunakan bodi mobil stainless steel ringan dan kontrol traksi AC modern dengan inverter VVVF (sebelumnya GTO, sekarang IGBT) untuk produksi EMU. PT Industri Kereta Api (Persero) mulai memproduksi beberapa unit diesel pada tahun 2007 dengan pesanan dari Kementerian Perhubungan untuk KA regional dan komuter. PT Industri Kereta Api (Persero) telah memasok berbagai gerbong barang ke KAI, terutama gerbong pengangkut batubara yang mendukung industri pertambangan batubara di Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Selatan.

Pada tahun 2019 PT INKA (Persero) bekerjasama dengan PT Len Industri (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bekerjasama dalam pengembangan bisnis dengan membentuk konsorsium Indonesian Railways Development Incorporated for Africa (IRDIA), menargetkan negara-negara Afrika.

Selain itu, PT Industri Kereta Api (Persero) bersama KAI menjalin kerjasama dengan pabrik rolling stock Swiss, Stadler Rail mendirikan joint venture untuk membangun pabrik rolling stock di Banyuwangi, Jawa Timur. Kerjasama ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sistem transportasi Indonesia.

KESIMPULAN

Di Metalextra.com kami yakin dengan peningkatan berkelanjutan dari teknologi produksi yang baik jika dikombinasikan dengan pengujian dan pengembangan, memungkinkan kami untuk menawarkan produk-produk berkualitas tinggi yang membantu perusahaan-perusahaan manufaktur di berbagai industri dan tentunya demi meningkatkan produktivitas anda. Kami juga menawarkan solusi perangkat alat ukur presisi berkualitas tinggi asal Swiss, Jerman, Taiwan, Jepang.

Jika Anda berminat untuk membeli alat kerja presisi ataupun beragam alat aksesoris machining dan cutting tool dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui email: sales@metalextra.com

Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:  Siaran Pers Kementrian BUMN MARCH 2022

Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada28 November 2019 @ 4:29 PM

Tinggalkan Balasan