Penjualan Digital Menawarkan Peluang pasar Otomotif Di Indonesia

Penghentian produksi kendaraan yang dilakukan beberapa pabrikan otomotif di Indonesia saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tentu saja akan mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi kendaraan dan industri otomotif di indonesia. Wabah penyakit juga menurunkan daya beli konsumen otomotif di indonesia.

GlobalData Plc asal inggris juga baru saja merilis kesimpulan mereka dalam laporan pertumbuhan perusahaan dan analisis data perdagangan di Asia Tenggara. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1999 dan telah terdaftar di London Stock Exchange sejak tahun 2000 ini menyimpulkan bahwa Penjualan Digital Menawarkan Peluang Jangka Panjang Ke Aftermarket Otomotif Di Indonesia.

Kembali mengalami penurunan, penjualan mobil secara retail di Indonesia hanya mencapai 17.083 unit di bulan Mei 2020 berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka yang berhasil diperoleh mengalami penurunan hingga 81,8 persen. Tercatat penjualan Mei 2019 berhasil menyentuh angka 93.881 unit.

Hal tersebut tak terlepas dari pandemi Corona Covid-19 yang mengharuskan masyarakat tetap berada di rumah. Tak hanya itu, beberapa kebijakan pencegahan juga membuat aktivitas dealer tak lagi maksimal.

Khusus penjualan wholesale (pabrik ke dealer), angka penjualan yang berhasil ditorehkan mengalami penurunan hingga 95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Tercatat distribusi kendaraan ke dealer di bulan Mei hanya menyentuh 3.551 unit selama Mei 2020. Sedangkan periode yang sama tahun lalu berhasil mengukuhkan angka penjualan hingga 84.109.

Pemasok suku cadang mobil di Indonesia beralih ke platform online untuk menghadapi krisis pandemi COVID-19. Mengikuti berita ini, Bakar Sadik Agwan, Konsultan Otomotif Senior di GlobalData, menawarkan pandangannya:

Indonesia saat ini memimpin Asia Tenggara dalam hal jumlah kasus COVID-19 dan negara ini terus mempraktikkan langkah-langkah jarak sosial yang besar. Hal ini pada gilirannya telah menjauhkan pelanggan dari pasar dan e-Commerce diharapkan menjadi normal baru bagi publik untuk memenuhi semua kebutuhan esensial dan non-esensial mereka.

Industri otomotif, yang merupakan salah satu industri yang sangat terkena dampak oleh COVID-19 di Indonesia, memperluas kehadirannya di ritel digital karena pasar terlihat jauh dari pemulihan dengan laju peningkatan kasus saat ini di negara ini. Baik OEM dan aftermarket telah responsif terhadap situasi.

Sebagian besar manufaktur komponen OEM beralih ke sistem pelayanan online, pemesanan, dan tur virtual untuk mendapatkan penjualan kendaraan baru. Para pemain di aftermarket otomotif, termasuk perusahaan e-Commerce, juga meningkatkan kehadiran mereka di ruang digital melalui ketersediaan bahan habis pakai, komponen aus dan robek, aksesoris dan lainnya melalui portal online mereka dan juga menawarkan layanan yang dikirim ke rumah.

Astra Auto Parts, Tokopedia, Alibaba, Ubuy adalah beberapa dari e-Retailer utama yang ada di aftermarket otomotif di Indonesia dan ada pemain baru yang memasuki / memperluas kehadiran mereka juga. Carbatama, produsen pelumas untuk Exxon Mobil meluncurkan toko online pada April 2020.

Tokopedia, yang sudah memasarkan suku cadang dan komponen kini telah bermitra dengan Carro – platform mobil bekas terkemuka di Asia Tenggara, untuk memperluas bisnisnya ke mobil bekas.

Diversifikasi aliran pendapatan melalui penjualan online suku cadang dan layanan adalah langkah yang tepat oleh para pemain aftermarket untuk menyeimbangkan penurunan penjualan dari toko fisik.

Selain itu, digitalisasi penjualan berarti lebih dari sekadar respons terhadap pandemi COVID-19, karena pasar lokal sudah mengalami transformasi digital karena penetrasi Internetnya yang meningkat, yang mencapai lebih dari 60 persen dari total populasi, pada Januari 2020.

Memperluas kehadiran di penjualan digital akan menawarkan keberlanjutan bagi pemain lokal dan akan bertindak sebagai peluang jangka panjang bagi aftermarket otomotif di Indonesia.

Direktur IMATAP menambahkan, industri otomotif nasional dinilai masih tetap prospektif di masa pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari menggeliatnya kembali volume penjualan, pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan, dan masih tingginya kapasitas produksi dengan didukung populasi kelas menengah.

Pada 2019, produksi kendaraan roda empat mencapai 1,28 juta unit kendaraan (setara 13,17 miliar dolar AS) atau turun 4,2 persen dari tahun sebelumnya.

Namun demikian, kinerja ekspor kendaraan bermotor tahun 2019 baik dalam bentuk CBU (mobil dalam keadaan utuh) maupun CKD (mobil dirakit di dalam negeri) mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun sebelumnya yaitu untuk ekspor CBU sebanyak 332 ribu unit meningkat 25,7 persen dari tahun sebelumnya dan ekspor CKD sebanyak 511 ribu set atau meningkat 523 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan kendaraan bermotor (KBM) roda empat atau lebih pada 2019 masih didominasi jenis kendaraan multifungsi (MPV) di bawah 1.500 cc sebanyak 442 ribu unit atau menyumbang sekitar 43 persen dari total penjualan nasional, dan jenis kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) di bawah 1.200 cc sebanyak 217 ribu unit atau menyumbang sekitar 21 persen dari total penjualan nasional.

Saat ini Indonesia memiliki 22 perusahaan industri KBM roda 4 atau lebih yang memiliki fasilitas perakitan dan atau manufaktur di dalam negeri dengan kapasitas produksi sekitar 2,2 juta unit per tahun, dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 75 ribu orang, serta tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,5 juta orang.

Di samping itu, saat ini ada sekitar 1.550 perusahaan industri bahan baku dan komponen otomotif dalam negeri, yang terdiri atas 550 perusahaan industri tier 1, dan 1.000 perusahaan industri merupakan tier 2 dan 3.

Dari jumlah tersebut, 237 perusahaan industri tergabung dalam GIAMM (Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor) dan 128 perusahaan industri tergabung dalam PIKKO (Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif).

KESIMPULAN

Metalextra menawarkan beragam solusi cerdas industri presisi dari alat ukur, inpeksi hingga mesin kerja. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari spesialis yang dapat membantu Anda memilih yang akan memberi Anda manfaat maksimal.

Hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : sales@metalextra.com Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:

GlobalData Plc, GIAMM

Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada27 Desember 2019 @ 12:03 AM

Tinggalkan Balasan