Miyuki Nishimura dan Gunting medis terkecil didunia

Dalam ilmu bedah medis, gunting bedah merupakan instrumen paling vital yang biasanya digunakan untuk memotong bagian yang tidak diinginkan dengan presisi dan steril. Setiap sekolah dan rumah sakit medis dari perawat hingga kedokteran membutuhkan peralatan medis berupa beragam jenis gunting presisi.

Perlengkapan gunting bedah ini sebetulnya ada banyak jenis dan komponen mekanismenya. Oleh sebab itu dalam proses operasi medis ada berbagai jenis desain dan bentuk mata pisau yang bervariasi pula. Peralatan gunting bedah ini dipesan khusus untuk operasi tertentu membutuhkan keahlian presisi. Kerumitan presisi tersebut terkadang hanya bisa diproduksi oleh pengrajin berkeahlian luarbiasa atau disebut juga dengan istilah Jepang yaitu Takumi.

Perkakas gunting bedah termasuk gunting perban, gunting bedah, gunting iris, gunting operasi, gunting menjahit, gunting tenotomi, gunting Metzenbaum, gunting operasi plastik, dan gunting Mayo.

Gunting bedah biasanya terbuat dari baja stainless yang sangat keras untuk ketangguhan dan ketajaman yang berkelanjutan. Beberapa gunting juga memiliki Coating  tungsten carbide di sepanjang ujung tombaknya. Kekerasan material ini memungkinkan pabrikan menciptakan tepi mata gunting yang lebih tajam, yang memungkinkan pemotongan yang lebih mudah dan halus dan membuat gunting lebih tajam.

Walaupun secara umum bahan gunting bedah terbuat dari bahan stainless steel, keramik zirkonia, nitinol dan titanium, teknik produksi dan pengerjaannya pun bisa beragam. Untuk bedah biasanya digunakan pisau bedah, namun pisau bedah juga membutuhkan konsentrasi dan keahlian dokter yang terampil sedangkan gunting lebih praktis sehingga mempermudah proses bedah.

Pak Nishimura memiliki latar belakang sebagai pemilik pabrik gunting dengan karyawan lebih dari 100 orang di prefektur nagano Jepang. Namun beliau berhenti dan menjual pabriknya karena penyakit kanker usus. Ia sudah merasakan sakitnya proses dan efek bedah 11 tahun yang lalu. Pak Nishimura berpikir dia bisa mencari solusi yang paling baik dengan membuat gunting mikro yang bisa dioperasikan melalui prosedur endoskopi.

Dengan mata pisau yang panjangnya hanya 2,4mm, gunting mikro yang dikembangkan oleh Miyuki Nishimura (69) telah membawa revolusi dalam mengobati kanker. Gunting terkecil di dunia, gunting mikro yang belum pernah dilihat ini digunakan dalam perawatan endoskopi.

Pak Nishimura membuat sendiri Cutting tool yang diperlukan untuk membuat gunting ini. Semua komponen ini juga ia buat sendiri. Pak Nishimura berpikir jika kota Okaya yang dikenal sebagai kota pembuat komponen jam, bisa mengembangkan produk medis yang presisi dan berharga tinggi dipasar internasional.

Imajinasi inovatif Nishimura dan keterampilannya yang menonjol menjadikannya seorang pengrajin takumi yang diakui kalangan medis di Jepang. Baginya gunting bedah merupakan hal yang sangat pribadi. Nishimura yakin bahwa “Apa yang tidak kita miliki, bisa kita wujudkan.”

Dorongan dirinya untuk fokus membuat gunting bedah terkecil muncul oleh kanker akut yang dialaminya sendiri 11 tahun yang lalu dan juga komplikasi penyakit jantung yang bisa menghambat pekerjaannya. Sejak saat itu, Nishimura sangat percaya pada pembuatan prototipe secara langsung lebih efektif dan cepat daripada menghabiskan waktu dan biaya untuk perencanaan konsep dan teori.

Tekad ini sebagai pengrajin takumi telah membuatnya mulai mengembangkan sepasang gunting mikro baru 25% lebih kecil dari tipe yang sudah ada sebelumnya. Nishimura mendedikasikan dirinya dalam pekerjaannya, hari demi hari mengejar presisi dan kesempurnaan.

Berikut link video dokumenter yang bisa anda saksikan sendiri

https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/ondemand/video/4003125/


Nhk

Awalnya dipublikasikan pada28 Desember 2019 @ 2:09 PM

Tinggalkan Balasan