Mengapa industri Amerika belum menggunakan standar metrik?

Orang Amerika mengukur berbagai hal dengan caranya sendiri, yaitu sistem standar ukuran imperial. Industri lokal di Amerika masih mengukur jarak dengan feet dan inch, hampir semuanya telah distandarkan dalam lingkungan desimal saja. Sistem operasi alat ukur tradisional dari Inggris ini dulu menjadi standar dunia yang diwajibkan Inggris keseluruh wilayah jajahan kolonialnya, termasuk Amerika Serikat.

Banyak pula artikel industri dan tulisan ekonom Amerika yang menganggap salah satu kegagalan pertumbuhan industri di Amerika karena gagalnya Amerika dalam merubah dan mengkoversi satuan ukur imperial yang sudah usang ke metrik yang lebih diterima secara umum dipasarkan internasional. Narasi populer menyatakan bahwa gerakan konversi satuan ukuran sudah ada tahun 1970-an namun gagal. Mungkin orang Amerika tidak mau ikut menjadi metrik karena arogansi terlalu keras kepala atau patriotik atau hanya kesombongan untuk tidak melakukannya.

Industri manufaktur di Amerika Serikat sebenarnya sudah pernah memulai rencana untuk pindah ke metrik, atau setidaknya lebih banyak memakai metrik daripada yang kita sadari. Pabrikan komponen otomotif asal Jepang yang berinvestasi di Amerika maupun pabrikan pendukung industri Amerika lainnya telah menggunakan metrik. Bahkan industri non presisi seperti kilang anggur dan pabrik pembotolan minuman keras yang konsumsi export ya tinggi juga telah meninggalkan sistem Ounce atau cc untuk botol menjadi 750-mililiter. Sistem metrik, diam-diam dan di belakang layar menjadi standar di sebagian besar industri, dengan beberapa pengecualian penting seperti industri sipil, migas dan konstruksi. Penggunaannya dalam kehidupan publik juga tepat, namun belum dipaksakan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Pisau industri bubut umumnya menggunakan standar ISO yang teratur dan seragam.

Mengapa Amerika tidak menggunakan metrik penuh? Jawaban sederhana adalah bahwa mayoritas orang Amerika tidak pernah menginginkannya. Orang Amerika masih berpikiran sempit pada nasionalisme, walaupun akhirnya mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan standar ukur yang digunakan dalam pangsa pasar dunia untuk terus bisa bersaing.

Kesepakatan menggunakan sistem ukur di Amerika Serikat ini terkait dengan sejarah negeri Amerika Serikat sendiri. Sistem metrik asli dikembangkan di Prancis selama revolusi, dan sangat desimal sehingga membagi hari menjadi 10 jam. Sebagai menteri luar negeri pertama Amerika Serikat, Thomas Jefferson lah yang memutuskan serangkaian tindakan yang terbaik untuk negara baru tersebut. Dia telah berperan penting dalam menciptakan mata uang dolar — ukuran desimal yang menjadi standar perdagangan pertama yang digunakan negara mana pun. Namun Jefferson menolak sistem metrik, karena asalnya dia menganggapnya terlalu kental pengaruhnya dari negara Prancis — ia menolak tanpa penjelasan lain yang logis. Ia hanya berpendapat bahwa sistem ukur meteran itu disusun sebagai bagian dari survei Perancis, yang hanya dapat diukur di wilayah Prancis.

Ketidaksukaan Thomas jefferson ini juga mungkin karena latar belakang etnis ya yang merupakan keturunan Inggris yang secara tradisional tidak menyukai orang-orang dan budaya Perancis. John Quincy Adams, presiden Amerika ke 6 yang memutuskan penggunaan sistem ukuran imperial ini juga tidak bisa merekomendasikan bahwa Amerika Serikat mengadopsi sistem pengukuran metrik yang pada saat itu hampir lenyap kegunaanya setelah runtuhnya Kekaisaran Perancis dan semakin kuatnya Inggris dalam perdagangan internasional dimasa itu.

Satuan Metrik jumlah digit dan ukurannya lebih kecil sehingga sesuai untuk industri presisi.

Akan tetapi, keberuntungan sistem ukuran meter akan segera pulih karena gelombang revolusi industri baru pada tahun 1830-an yang membuat Prancis dan Belgia mengadopsi kembali sistem tersebut. Sistem operasi alat ukur metrik juga kemudian dibakukan di Perancis olehllembaga ISO seiring dengan bertumbuhnya industri mekanika presisi di Swiss, Italia dan Jerman.

Di paruh kedua abad ke-19, metrik menjadi sistem yang benar-benar internasional. Alasan penerapannya beragam. Italia dan Jerman dipersatukan dari puluhan undang-undang, perdagangan antar kerajaan, dan sistem pengukuran yang netral membantu menenangkan kecemburuan sosial.

Bangsa Eropa yang dikenal sebagai bangsa penjajah juga memaksakan negeri kolonial jajahannya diseluruh dunia untuk menggunakan sistem operasi alat ukur metrik. Dekolonisasi di Eropa Timur dan Amerika Selatan juga menciptakan negara-negara baru yang ingin mengadopsi modernitas dan standar yang akan menyelaraskan mereka dengan Eropa Barat. Akan tetapi, dalam semua kasus ini, pertobatan didikte oleh pemerintah-pemerintah yang kurang secara demokratis melawan keinginan rakyat. Pengenaan sistem metrik di Brasil tahun 1880-an menyebabkan pemberontakan skala penuh yang berlangsung berbulan-bulan.

Negeri Jepang yang merupakan negeri industrialis Asia juga menggunakan metrik karena memenuhi tuntutan export ke daratan Eropa. Manufaktur alat ukur Jepang seperti mitutoyo muncul dalam menawarkan alat ukur presisi untuk industri Jerman namun dengan harga terjangkau jika dibandingkan dengan alat ukur Swiss pada masa 1960an.

Dorongan terkuat di A.S. sebenarnya datang pada awal abad ke-20, Alexander Graham Bell, dan tokoh terkemuka lainnya bersaksi di sidang kongres tentang konversi metrik. Kepala Biro Standar baru mengemukakan sistem metrik sebagai kepentingan nasional yang vital. Namun tuduhan elitisme dan pemborosan uang datang dari publik yang semakin percaya bahwa AS harus menjadi pemimpin dalam urusan global dan bukan sekadar pengikut lainnya.

Politik dan ekonomi telah menjadi insentif nyata untuk menggunakan metrik. Negara yang paling anti metrik di dunia — Inggris Raya — dengan enggan mulai meninggalkan sistem Kekaisarannya pada tahun 1970-an karena itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan akses ke pasar di benua Eropa. Sebagian besar dunia mengadopsi langkah-langkah ini agar tidak ketinggalan dalam ekonomi global.

Tidak ada keraguan bahwa sistem pengukuran global yang seragam membantu perdagangan dan investasi lintas batas. Karena alasan ini, serikat pekerja  di Amerika Serikat adalah salah satu penentang terkuat dari era metrik tahun 1970-an, khawatir bahwa peralihan akan membuatnya lebih mudah untuk mengirimkan pekerjaan ke luar negeri. Walaupun Amerika Serikat negeri kapitalisme, pengaruh worker Union atau forum asosiasi tenaga kerja sangat kuat dalam menentang sistem metrik.

KESIMPULAN

Akankah Amerika Serikat pindah ke sistem metrik sepenuhnya? Mungkin tidak untuk saat ini, kecuali jika presiden Amerika Serikat yang baru bisa dan mau. Jika industri Amerika Serikat mau berubah bisa jadi potensi perdagangan Amerika Serikat akan bertambah pula.

Standar kalibrasi internasional biasanya dapat dilacak ke standar nasional yang dipegang oleh badan metrologi nasional.

Jika Anda berminat untuk membeli perlengkapan alat uji maupun quality tester silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : sales@metalextra.com

Semoga menambah bahan referensi anda! Wassalam!


Sumber:

Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada28 December 2019 @ 11:34 AM

Leave a Reply