Indonesia bekerjasama dengan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations for Industrial Development/UNIDO)

Sektor industri di Indonesia dinilai mempunyai daya saing yang kuat dengan berbagai produknya yang kompetitif terhadap barang impor. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah yang mendorong penggunaan teknologi digital sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Strategi dan kebijakan Kementerian Perindustrian dalam meningkatkan daya saing sektor manufaktur nasional, di antaranya adalah melalui akselerasi pada penerapan industri 4.0,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo di Jakarta, Rabu (11/11).

Dirjen KPAII menjelaskan, pemanfaatan teknologi modern di sektor industri diyakini dapat menurunkan biaya faktor produksi, mendorong penggunaan produksi dalam negeri, meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM industri, serta memperbaiki standar kualitas produk-produk industri kecil menengah (IKM). “Hal ini yang membawa dampak terdongkraknya daya saing industri di Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan Industrial Development Report 2020 yang dirilis UNIDObahwa Indonesia berada di urutan ke38 dari total 150 negara dalam peringkat Competitive Industrial Performance (CIP) Index pada tahun 2019. Artinya, posisi Indonesia berhasil naik dibanding tahun 2018 yang menempati peringkat ke39. UNIDO merupakan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations for Industrial Development/UNIDO).

Terkait hal tersebut, Indonesia masuk ke dalam kategori Upper Middle Quintile dan memiliki peringkat lebih tinggi daripada India (peringkat ke39), Filipina (peringkat ke41), dan Vietnam (peringkat ke-43),” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Dody, pihaknya aktif memfasilitasi perluasan pasar industri nasional di kancah internasional melalui kerangka kerja sama yang komprehensif dengan negara-negara potensial. “Upaya peningkatan daya saing industri kita salah satunya dapat dilakukan melalui pemanfaatan kerja sama internasional baik bilateral maupun multilateral, termasuk juga kerja sama Indonesia dengan UNIDO,” tandasnya. 

Saat ini, kerja sama IndonesiaUNIDO yang diterapkan melalui dokumen IndonesiaUNIDO Country Programme 2016-2020 telah membantu Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional serta perkembangan industri dalam negeri. Proyek-proyek kerja sama baik itu yang telah selesai maupun sedang berjalan, mampu memberikan dampak positif bagi industri di tanah air untuk mencapai kegiatan produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” tegas Dody.

Selanjutnya, proyek-proyek kerja sama yang mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan industri dalam negeri tersebut membantu peningkatan kualitas dan kapasitas produksi sehingga daya saingnya semakin meningkat. “Salah satu proyek kerja sama IndonesiaUNIDO yang kami nilai cukup berhasil adalah program SMART Fish yang saat ini sedang dilanjutkan kepada tahap kedua,” sebut Dody.

Program SMART Fish 2 tersebut fokus pada penguatan standarisasi produk perikanan serta rumput laut. Seperti yang diketahuiproduk perikanan dan rumput laut merupakan basis bahan baku bagi industri makanan, minuman, kosmetik dan farmasi. Melalui program SMART Fishkekhawatiran akan kurangnya suplai dan kekhawatiran terhadap kualitas bahan baku dapat diatasi di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Dirjen KPAII berharap, keberhasilan program kerja sama Indonesia-UNIDO dapat segera diikuti oleh basis input industri lain seperti sektor kehutanan, tambang, dan peternakan, termasuk basis sektor jasa yang dapat mendukung proses industrialisasi dan penguatan ekspor.

Dokumen Indonesia – UNIDO Country Programme 2016-2020 akan berakhir bulan Desember ini. Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk menyusun proyek-proyek yang lebih strategis, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi industri dan perekonomian Indonesia,” tutur Dody.

Apalagi, seiring perkembangan revolusi industri 4.0, Indonesia akan membutuhkan proyek-proyek kerja sama yang dapat mengakselerasi penerapan teknologi industri 4.0. Selain itu, sesuai dengan strategi dan kebijakan Kemenperin, proyek-proyek tersebut diharapkan dapat berfokus pada pengembangan kualitas sektor IKM agar dapat menghasilkan produk berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan di era industri 4.0.

Kerja sama IndonesiaUNIDO bisa menjadi sarana industri dalam negeri untuk dapat mengakselerasi implementasi Industri 4.0. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita, pemerintah, asosiasi, akademisi serta kalangan industri merumuskan bersama kebutuhan dan kepentingan industri untuk kemudian dapat diterapkan melalui proyek kerja sama IndonesiaUNIDO yang nantinya dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri,” pungkasnya.

Selama ini, UNIDO mendukung Indonesia melalui implementasi beberapa proyek kerja sama yang mempercepat pertumbuhan ekonomi serta mendukung pengembangan industri nasional. Proyek yang menjadi kesuksesan kerja sama Indonesia-UNIDO, antara lain Sustainable Market Access through Responsible Trading of Fish (SMART-Fish), Resource Efficient and Cleaner Production (RECP), serta Disposal System for PCB Wastes and PCB Contaminated Equipment.

KESIMPULAN

Indonesia dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations for Industrial Development/UNIDO) terus memperkuat kerja sama yang komprehensif guna memacu peran sektor manufaktur dalam mendorong perekonomian nasional.  Kerja sama Indonesia melalui kerangka IUCP periode 2016-2020 akan segera berakhir dan akan diperbaharui untuk periode 2021-2025. Untuk kerja sama periode selanjutnya, UNIDO diharapkan lebih fokus untuk ikut berperan dalam percepatan implementasi industri 4.0 di Indonesia dengan menyusun proyek kerja sama yang mendukung Industri 4.0.

Kemenperin bersama UNIDO sedang membangun aplikasi pemantauan dan evaluasi berbasis website. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat kerja sama Indonesia-UNIDO pada periode selanjutnya serta dapat membantu dalam proses implementasi proyek yang lebih efektif.

Di Metalextra, rencana kerja kami terlaksana karena kami mendengarkan, mengulas, dan menganalisis tantangan dari pelanggan kami. Spesialis kami akan memulai dengan menghabiskan waktu di lantai workshop Anda dan di laboratorium Anda. Kemudian, kami mencari solusi dan menemukan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Jika Anda berminat untuk membeli alat kerja presisi ataupun beragam alat aksesoris machining dan cutting tool dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email: sales@metalextra.com Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:  Siaran Pers Kementrian Perdagangan NOVEMBER 2020

Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada15 May 2020 @ 8:05 PM

Leave a Reply