Engineering itu bedanya apa sih?

Ilmu engineering merupakan disiplin rekayasa terapan yang berdasarkan aplikasi dari teori sains dan matematika untuk memecahkan masalah manusia modern sehari-hari. Pará Engineer atau bagi orang Indonesia juga dikenal sebagai Insinyur, memikirkan bagaimana mencari solusi alat bantu ataupun berbagai hal pendukung bekerja dan menemukan kegunaan praktis untuk penemuan ilmiah. Para ilmuwan dan penemu sering mendapatkan pujian atas inovasi yang memajukan kondisi manusia, tetapi para insinyurlah yang berperan dalam merancang dan membuat inovasi itu tersedia bagi dunia.

Sejarah teknik dan engineering merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah peradaban manusia. Bangunan keajaiban dunia seperti Piramida Giza, Stonehenge, Parthenon, dan Menara Eiffel berdiri hari ini sebagai monumen warisan teknik manusia. Para insinyur modern saat ini tidak hanya membangun struktur besar, seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional, tetapi mereka juga membangun peta untuk genom manusia dan chip komputer kecil yang lebih baik.

Di dunia kerja teknik di Indonesia, jabatan kerja berdasarkan sertifikat akademik teknik Engineering ini memang dibedakan. Namun, masih banyak kaum pelajar, mahasiswa maupun fresh graduate yang salah dalam mengajukan posisi lamaran kerja. Itulah kenapa seorang fabricator maupun programmer dinilai berdasarkan hasil proyek kerja maupun jam pengalaman kerja, sedangkan akademisi dinilai dari sertifikasi dan lembar jurnal penelitiannya.

Rekayasa engineering merupakan salah satu ilmu yang didasarkan pada landasan pendidikan IPA, kurikulum interdisipliner yang dirancang untuk memotivasi siswa untuk belajar tentang sains, teknologi, teknik dan matematika. Oleh karena itulah pada umumnya dalam perkuliahan, jurusan ilmu sosial tidak diterima untuk berkuliah dijurusan engineering.

Insinyur merancang, mengevaluasi, mengembangkan, menguji, memodifikasi, memasang, memeriksa dan memelihara berbagai macam produk dan sistem. Mereka juga merekomendasikan dan menentukan bahan dan proses, mengawasi pembuatan dan konstruksi, melakukan analisis kegagalan, menyediakan layanan konsultasi dan mengajarkan kursus teknik di perguruan tinggi dan universitas.

Bidang teknik dibagi menjadi sejumlah besar bidang khusus:

Teknik mesin

melibatkan desain, manufaktur, inspeksi dan pemeliharaan mesin, peralatan dan komponen serta sistem kontrol dan instrumen untuk memantau status dan kinerjanya. Ini termasuk kendaraan, konstruksi dan mesin pertanian, instalasi industri dan berbagai alat dan perangkat.

Rekayasa kelistrikan

melibatkan desain, pengujian, manufaktur, konstruksi, kontrol, pemantauan dan inspeksi perangkat, mesin dan sistem listrik dan elektronik. Sistem ini bervariasi dalam skala dari sirkuit mikroskopis hingga pembangkit listrik nasional dan sistem transmisi.

Teknik sipil

melibatkan desain, konstruksi, pemeliharaan, dan inspeksi proyek infrastruktur besar seperti jalan raya, rel kereta api, jembatan, terowongan, bendungan, dan bandara.

Rekayasa kedirgantaraan

melibatkan desain, pembuatan dan pengujian pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa serta bagian dan komponen seperti badan pesawat, pembangkit listrik, sistem kontrol dan panduan, sistem listrik dan elektronik, dan sistem komunikasi dan sistem navigasi.

Rekayasa nuklir

melibatkan desain, manufaktur, konstruksi, operasi dan pengujian peralatan, sistem dan proses yang melibatkan produksi, kontrol, dan deteksi radiasi nuklir. Sistem ini meliputi akselerator partikel dan reaktor nuklir untuk pembangkit dan kapal tenaga listrik, produksi dan penelitian radioisotop. Rekayasa nuklir juga mencakup pemantauan dan perlindungan manusia dari efek radiasi yang berpotensi membahayakan.

Rekayasa struktural

melibatkan desain, konstruksi, dan inspeksi struktur bantalan beban seperti bangunan komersial besar, jembatan dan infrastruktur industri.

Rekayasa biomedis

adalah praktik merancang sistem, peralatan, dan perangkat untuk digunakan dalam praktik kedokteran. Ini juga melibatkan bekerja sama dengan praktisi medis, termasuk dokter, perawat, teknisi, terapis dan peneliti, untuk menentukan, memahami dan memenuhi persyaratan mereka untuk sistem, peralatan dan perangkat.

Rekayasa kimia

adalah praktik mendesain peralatan, sistem, dan proses untuk memurnikan bahan baku dan untuk mencampur, meracik, dan memproses bahan kimia untuk menghasilkan produk yang berharga.

Teknik komputer

adalah praktik mendesain komponen perangkat keras komputer, sistem komputer, jaringan, dan perangkat lunak komputer.

Teknik industri

adalah praktik mendesain dan mengoptimalkan fasilitas, peralatan, sistem dan proses untuk pembuatan, pemrosesan bahan, dan sejumlah lingkungan kerja lainnya.

Teknik lingkungan

adalah praktik mencegah, mengurangi, dan menghilangkan sumber polusi yang memengaruhi udara, air, dan tanah. Ini juga melibatkan mendeteksi dan mengukur tingkat polusi, menentukan sumber polusi, membersihkan dan merehabilitasi lokasi yang tercemar dan memastikan kepatuhan dengan peraturan lokal, negara bagian dan federal.

Disisi lain, ilmu rekayasa perangkat lunak software termasuk bidang engineering, tetapi TI atau teknologi informasi. Tenaga kerja yang mengerjakan pemrograman itu bukanlah engineering rekayasa. Walaupun memiliki prinsip yang mirip dengan ilmu teknik yang pada dasarnya ilmu membuat sesuatu. It kurang lebih sama seperti teknik mesin yang merupakan bagian dari engineering teknik dan ilmuwan fisika yang merupakan seorang akademisi atau tukang teknik pengelasan bukanlah seorang engineer melainkan seorang fabricator.

Rekayasa perangkat lunak software adalah bidang engineering teknik yang sangat muda (dibandingkan dengan cabang-cabang teknik lainnya), yang sebenarnya sulit untuk diajarkan logic ilmu ini kepada orang-orang, karena tidak banyak pengalaman untuk mengajar. Hanya dalam 20-25 tahun terakhir tenaga kerja perangkat lunak menjadi begitu besar dan kompleks sehingga gelar sarjana pemrograman belaka tidak akan berhasil dalam meyakinkan para Boss Startup dalam memberikan pekerjaan. Tenaga kerja coder merupakan seorang ahli bahasa kompute, translasi dan fabricator layaknya tukang las, maupun penerjemah, penulis, sehingga bukanlah digolongkan sebagai seorang Engineer.

Karena kekurangan pengetahuan yang mapan akan software engineering ini, rekayasa perangkat lunak yang sebenarnya malah jarang diajarkan. Satu-satunya cara Anda bisa menjadi insinyur perangkat lunak yang layak adalah mengikuti cara belajar informal di komunitas maupun belajar sendiri secara otodidak. Jadi sementara rekayasa perangkat lunak adalah disiplin yang ada, sangat sedikit yang benar-benar memiliki ilmu keahlian di bidang ini. Sebagian besar orang developer software hanya melakukan mengutak-atik perangkat lunak atau rekayasa perangkat lunak yang digunakan untuk aplikasi smartphone maupun game komputer. Pada umumnya seorang developer atau fabricator software tidak memerlukan ijasah maupun sertifikat dari lembaga pendidikan formal, namun, beberapa jenis software memang memerlukan sertifikasi dalam operasional maupun lisensi eksklusif operator dalam penggunaannya.

Sering ada tumpang tindih yang cukup besar di antara spesialisasi yang berbeda. Untuk alasan ini, para insinyur perlu memiliki pemahaman umum tentang beberapa bidang teknik selain spesialisasi mereka. Sebagai contoh, seorang insinyur sipil perlu memahami konsep-konsep teknik struktural, seorang insinyur kedirgantaraan perlu menerapkan prinsip-prinsip teknik mesin, dan insinyur nuklir membutuhkan pengetahuan kerja teknik elektro.

Khususnya, insinyur memerlukan pengetahuan mendalam tentang matematika, fisika dan aplikasi komputer seperti simulasi dan desain berbantuan komputer. Inilah sebabnya mengapa sebagian besar program perguruan tinggi memasukkan kursus teknik dasar dalam berbagai topik sebelum siswa memilih untuk berspesialisasi dalam bidang tertentu.

Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com,

Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada4 January 2020 @ 3:40 PM

Leave a Reply