Bekerja lembur tidak menjamin kesuksesan karir kerjamu

Saran paling umum yang kita dengar tentang Tokoh motivator kerja ternama adalah kesuksesan didapat dengan “Kerja, Lanjutkan Kerja, Kerja lebih keras lagi”. Bahkan adapula manajer dan rekan kita yang banyak mengatakan bahwa cara menjadi sukses naik jabatan maupun karir yang sukses dengan “lembur, lembur, lembur.”

Tetapi ketika saya mendengar kata “Kerja” dikawinkan dengan kata “lembur”, pikiran saya langsung membayangkan disiplin latihan bintang sepakbola Eropa ternama dari negeri miskin di Afrika maupun Amerika latin yang terus terlatih membesarkan otot dan teknik. Mereka memang menghabiskan waktu berjam-jam melakukan latihan yang monoton dan berulang tanpa berpikir efek samping di baliknya. Ini hampir seperti mereka berolahraga tanpa rima, alasan, atau tujuan dalam pikiran.

BEKERJA UNTUK APA?

Atlet olahraga dan bintang sepakbola legendaris yang sukses seperti Zlatan Ibrahimovic dan Zinedine Zidane bekerja prima dilapangan hijau walaupun tetap berpuasa saat pertandingan liga Eropa dulu. Kedua atlet tersebut memang memiliki karakter disiplin diri dan komitmen yang kuat serta berbakat alami. Namun, tidak semua orang tentunya mampu seperti itu. Berapa banyak persentase atlet potensial yang justru gagal dikontrak klub ternama entah karena cidera maupun gangguan kesehatan? Apakah terlalu semangat dalam memaksakan diri bekerja lembur itu justru produktif dalam bekerja? Bisakah skill terlatih seseorang mampu bersaing dengan atlet yang berbakat alami? Jawabannya itu semua tergantung pada anda sendiri.

Bekerja itu tidak ada bedanya dengan berolahraga dan berkompetisi. Memang bagi sebagian orang, bekerja keras dengan terus lembur dan berlatih ini sebenarnya menghasilkan kesuksesan yang efektif. Misalnya, melakukan cukup latihan fitness bicep curl, dan bisep otot Anda pada akhirnya akan menjadi lebih besar. Tetapi ada resiko dan masalah besar dengan pendekatan ini yang lebih berbahaya daripada memperbesar otot bisep Anda.

Jika Anda jatuh ke dalam perangkap “pembesaran” otot bisep, Anda tidak belajar bagaimana menargetkan porsi latihan untuk kelompok otot lain. Dan tidak mengetahui cara teraman atau paling efektif untuk menjadi lebih kuat tanpa menyebabkan cedera. Secara keseluruhan, hanya melakukan latihan yang terfokus justru membuat Anda kehilangan tujuan gambaran besar untuk kesehatan fisik Anda.

Bekerja keras (atau lembur) di satu sisi bukanlah penggunaan waktu dan energi yang efisien. Faktanya, ini adalah kebalikan dari produktivitas. Tahukah anda? Berapa banyak orang yang justru mati terkena serangan jantung setelah memaksakan diri dalam berolahraga? Apa bedanya dengan orang yang terus lembur bekerja? 

BEKERJA KERAS VS BEKERJA CERDAS

Jika dibandingkan seorang karyawan yang menjadi pekerja dengan seorang wirausaha, memang memilki porsi tanggungjawab yang berbeda. Tapi bukankah setiap orang sama-sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari? Nyatanya, Hidup kita ini bukan hanya untuk bekerja demi uang! 

Menjadi produktif mengharuskan Anda untuk secara cermat memahami tugas dan menyusun strategi bagaimana menyelesaikan pekerjaan itu sesuai waktu. Misalnya, persentase aturan kerja 80/20 bahwa 80% waktu Anda untuk mencari nafkah dan 20% untuk keluarga dan kegiatan sosial. Jadi, Anda ingin menggunakan waktu Anda dengan bijak untuk mencapai tujuan Anda, bukan hanya bekerja tanpa henti untuk terlihat atau merasa sibuk. Secara pribadi, saya tidak bisa mencapai apa pun yang saya miliki dalam hidup saya tanpa strategi ini.

Inilah sebabnya mengapa Anda tidak harus memaksakan diri bekerja lembur untuk mencapai impian Anda: Bekerja terlalu keras membuat Anda lupa apa yang sedang Anda upayakan. Belum lagi faktor safety yang sering dihiraukan jika badan dalam kondisi yang capek dan lelah bekerja lembur. Ada banyak kasus kecelakaan kerja maupun kecelakaan kendaraan yang terjadi justru karena kelelahan.

Ada pula banyak orang yang bekerja lembur tanpa gaji maupun honor tambahan, ataupun biasa juga dikenal dengan istilah “Loyolitas” (Bukan Loyalitas!). Kenyataan pahit yang jarang kita sadari adalah “Waktu hidup anda didunia ini terbatas”, dan perusahaan manapun pasti bisa merekrut orang lain maupun mesin automation yang siap menjadi pengganti anda, walaupun orang atau robot tersebut keahlian kerjanya belum tentu bisa menyamai anda. Namun yakin dan percayalah, anda butuh mengembangkan keahlian anda dengan mencari teman baru diluar perusahaan anda yang bisa dipercaya dalam bekerjasama dengan anda untuk meraih hasil kerja yang lebih baik.

BEKERJA UNTUK SIAPA?

Cara untuk menghindari kerja lembur tanpa tujuan adalah mengejar target tujuan yang jelas dan menggunakan fasilitas alat kerja yang efisien. Anda dapat melakukan ini dengan mengembangkan pola pikir kegigihan strategis – sabar dan berpikiran terbuka: apa yang perlu Anda pelajari?, bagaimana Anda bisa mengumpulkan informasi terkini?, dan langkah-langkah apa yang perlu Anda ambil untuk mencapai tujuan Anda?.

Setelah Anda merumuskan dan memiliki tujuan nyata dalam benak, Anda dapat mulai bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapainya. Tetapi Anda harus mencurahkan waktu Anda untuk membuat kemajuan nyata dengan:

  • Mendefinisikan tujuan kerja dengan jelas

  • Menyusun peta jalan untuk mencapainya

  • Mencari teman yang mampu bekerjasama dengan anda tanpa tipu-daya
  • Berfokus pada bekerja lebih cerdas dan lebih keras

Anda harus memahami keahlian dan batasan kemampuan anda sendiri. Anda juga masih harus membagi dan memasukkan waktu dan tenaga, tetapi Anda melakukannya dengan cara hitungan rasio persentase waktu 80/20 yang disengaja. Pembagian waktu ini merupakan cara strategis perencanaan. Besaran pembagian waktu kerja ini hanya andalah yang bisa mengaturnya. 

Bagi kami di Metalextra.com, kami tidak terjun ke dunia industri presisi hingga industri maritim dan pemasaran digital, maupun aplikasi  industri inspeksi secara tidak sengaja. Pendiri kami memang mantan karyawan dari beragam industri manufaktur beragam tingkat presisi yang memahami disiplin ilmu yang  luas. Para pendiri kami sudah mencicipi beragam posisi baik sebagai operator mesin presisi, tenaga QC dan teknisi R&D hingga manajer proyek yang bernilai tinggi.

Di Metalextra, kami meneliti dan merefleksikan lebih dulu agar bisa merencanakan target pertumbuhan perusahaan kami. Dorongan dan tekad kami sendiri secara individu malah tidak akan membuat kami lebih dekat dengan tujuan pekerjaan kami. Kami beranggapan bahwa membantu partner kami bekerja dengan cerdas lebih keras lagi, justru menjadi perwujudan kesuksesan perusahaan yang kami dirikan. Dengan kata lain, kesuksesan pelanggan dan kepercayaan yang terukur dengan repeat order dari partner kami merupakan kesuksesan kami juga. Inquiry oder dan kolaborasi dengan prinsipal kami juga merupakan kesuksesan para mitra prinsipal kami pula. Lantas, anda sendiri bagaimana?

BEKERJA KERAS VS KERJA LEMBUR

Kerja lembur tidak memacu pembelajaran dan pertumbuhan. Banyak pemimpin yang meminta kita untuk bekerja terus, bekerja keras, dan tidak pernah menyerah. Tetapi mentalitas ini menciptakan “manusia gua” – orang-orang pekerja yang tanpa berpikir mencangkul berulang kali disembarang tempat, mencoba mencari peruntungan untuk menggali bongkahan emas dan permata. Meskipun penting untuk menumbuhkan etika kerja yang baik, kerja keras tidak ada gunanya tanpa pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Anda. Anda harus mengambil langkah mundur untuk berpikir kritis dan mereview tentang cara terbaik untuk mendapatkan emas. 

Lagi pula, berulang kali melakukan tugas yang sama dengan cara monoton, apakah itu menulis atau memukul palu, menggerinda material atau membuat run-out milling berkali-kali dengan tooling yang sama, kemungkinan tidak akan membuat Anda bekerja lebih baik. Bagusnya terbuka saja dan mencari teman baru dengan mengirimkan email inquiry lebih lanjut. Mintalah pertolongan orang lain, pelajari apakah orang tersebut bisa menjadi rekan kerja yang bertanggungjawab dan terpercaya.

Untuk meningkatkan, membingkai ulang cara untuk bekerja dengan lebih cerdas, Anda harus terus mencari tahu dulu. Bekerja keraslah untuk mempelajari keahlian Anda, dan temukan mentor dan partner baru di industri Anda. Mendidik diri sendiri seperti ini membantu Anda menjadi lebih cerdas bekerja dan membuat boss di perusahaan tempat anda bekerja lebih mudah untuk memahami kondisi anda. Jadi, jika sesuatu tidak berfungsi, Anda akan memiliki kesadaran untuk mengidentifikasinya, menganalisis apa yang harus dilakukan secara berbeda, dan menyadari kesenjangan informasi apa yang perlu Anda isi dalam laporan kerja anda ke boss.

BEKERJA CERDAS DENGAN KERAS

Tapi jangan lupa: tidak selalu ada satu cara “absolut” untuk mencapai kesuksesan. Mengambil pendekatan literal untuk bekerja dapat membuat Anda kehilangan ide-ide dan emosi yang berharga. Waktu terus berjalan dan sering tanpa kita sadari perkembagan teknologi membuat pesaing bisnis baru muncul dengan harga lebih murah dan siap menyingkirkan perusahaan tempat kita bekerja dengan produknya yang lebih hebat.

Memang bekerja lembur membutuhkan pandangan logis, hitam-putih dari dunia – Anda bekerja keras, atau tidak. Ketika Anda terus bekerja seperti kuli dan tenaga kerja paksa tanpa berpikiran menjauh, Anda tidak memiliki ketajaman mental untuk memperhatikan bagaimana perasaan Anda sebenarnya. Kurangnya kesadaran ini dapat membuat Anda kehilangan wawasan tentang apa yang Anda buat atau bagaimana mencapai tujuan Anda dengan lebih baik.

Etika kerja yang cerdas, di sisi lain, bisa kurang literal dan lebih didasarkan pada perasaan setiap individu atau biasanya dikenal jugan dengan istilah tingkat kecerdasan emosional atau Emotional Quotient. EQ (Emotional Quotient) adalah istilah yang digunakan dalam psikometrik untuk mengidentifikasi Kecerdasan Emosional (EI) Kecerdasan Emosional atau EI disebut sebagai kemampuan untuk mengenali, mengevaluasi, dan mengatur emosi Anda sendiri, emosi orang-orang di sekitar Anda dan kelompok orang. Dan hanya seperti IQ, EQ diukur dengan EQ Test.

Emosi itu penting dan terlalu sering diabaikan dalam bisnis, bahkan di perusahaan bergaji besar yang menghadapi pelanggan bisnis ke bisnis dengan nilai omset miliaran. Jadi saya selalu memberi tahu orang-orang untuk memandang emosi seperti titik data karena memungkinkan mereka bekerja lebih cerdas dan meningkatkan EQ mereka.

KESIMPULAN KAMI

Tidak masalah jenis industri Anda, mau dari industri aerospace dan otomotif yang bergaji besar, maupun bekerja di galangan kapal yang mengejar proyek, prinsip bekerja cerdas tidak bisa anda raih sampai kapanpun dengan melakukan hal yang sama terus menerus. Bekerja lembur demi uang tambahan maupun alasan lain, bukanlah cara bekerja yang baik dalam penggunaan waktu Anda secara efektif. Karena jika kepala Anda tertunduk, Anda akan kehilangan banyak peluang jika Anda tidak melihat ke atas maupun kesekeliling anda sesekali.

Namun jika Anda merasa sulit untuk mencari alat kerja industri yang lebih efektif, jangan ragu untuk mencari bantuan dari spesialis yang dapat membantu Anda memilih yang akan memberi Anda manfaat maksimal. Jika Anda berminat untuk membeli mesin milling ataupun beragam alat ukur dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : sales@metalextra.com Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada14 January 2020 @ 10:03 AM

Leave a Reply